Dua nama tenar, yaitu mantan
winger Persib Bandung dan
Persiba Balikpapan, Shohei Matsunaga dan pemain asal Singapura, Itimi
Dickson, segera akan menjalani tes bersama Madura United.
Manajer Madura United, Achsanul Qosasi kepada
GOSPORT, Jumat
(28/9) mengatakan, kendati telah berpengalaman main di ISL, kedua
pemain itu tetap harus menjalani tes yang akan dilakukan pelatih Madura
United, Mustaqim. Tes itu akan dilakukan di Bangkalan, 15 Oktober
mendatang.
“Mereka sudah memastikan siap mengikuti tes di Madura United. Selain
Matsunaga dan Dickson, masih ada dua pemain lagi dari Asia, yaitu mantan
pemain Persiba Bantul, Kim Jung Hwan dan ada satu pemain lagi yang
saya lupa namanya. Nantinya dari empat pemain itu, hanya dua yang akan
direkrut untuk meningkatkan kinerja tim di posisi gelandang dan depan,”
ungkap Achsanul.
Selain pemain asing, Madura United juga baru saja sukses mendatangkan
mantan striker Persiba, Udik Sugianto. Pemain yang cukup produktif di
klub sebelumnya itu diharapkan bisa meningkatkan ketajaman lini depan
Madura United, meski sebelumnya sudah ada Osas Saha dan juga striker
gaek, Indriyanto Nugroho.
“Masih ada satu lagi pemain pengalaman yang kami butuhkan untuk lini
belakang. Setelah itu, saya bisa pastikan perburuan pemain Madura United
untuk musim depan selesai,” tegas Achsanul.
Bantah mundur
Pada kesempatan itu, Achsanul juga membantah kabar pengunduran
dirinya sebagai manajer Madura United. Menurutnya, kabar itu sengaja
diembuskan untuk
shock therapy bagi sekelompok orang yang ingin melencengkan tujuan keberadaan Madura United.
“Itu hanya
shock therapy saja. Saya sengaja melakukan itu
karena ada upaya-upaya untuk membawa Madura United masuk ke politik.
Jadi kabar itu tidak benar dan saya masih tetap manajer Madura United,”
tegasnya.
Saat ini, seluruh pemain Madura United masih belum memasuki pemusatan
latihan (TC). Menurut Achsanul, pihaknya memang belum menggelar TC
karena menunggu kepastian waktu bergulirnya ISL. Keputusan itu ternyata
tepat, karena dari informasi terakhir, ISL diundur dari yang seharusnya
bulan November menjadi awal Januari 2013.
“Dari pertemuan manajer ISL, disepakati bahwa ISL bergulir Januari
2013. Itu dilakukan karena PT Liga tidak ingin mendahului hasil Kongres
PSSI yang baru akan digelar akhir November. Awalnya Kongres itu akan
digelar 24 September tetapi kemudian mundur jadi akhir Desember. PT Liga
tidak ingin bila ISL bergulir lebih dulu, nanti ada regulasi yang tidak
disetujui Kongres,” tandas Achsanul.
agus sulaeman