ARENA PERSITA: Timnas Indonesia
Kabar Terkini :

Recent Articles

Contact

Name

Email *

Message *

Recent news

About Us

Text Widget

Pages

Advertise Here

Technology

Latest Stories

Menu :

Popular Post

Photography

Business

Sports

Latest Post

Showing posts with label Timnas Indonesia. Show all posts
Showing posts with label Timnas Indonesia. Show all posts

RD: Timnas Indonesia Siap Tempur


Liputan6.com, Jakarta : Pelatih timnas Indonesia, Rahmad Darmawan, mengatakan timnya sudah siap tempur menghadapi Arab Saudi dalam laga kualifikasi Piala Asia, Sabtu (23/3/13). Rahmad mengaku Arab Saudi lebih diunggulkan dan diperkirakan bisa mengalahkan Indonesia.

Rahmad Darmawan mengatakan, kualitas dan persiapan timnas Arab Saudi jelas lebih baik dari timnas Indonesia jelang duel besok.

"Kualitas dan persiapan mereka jelas diatas kita. Tetapi saya selalu memotivasi pemain bahwa selama yang dimainkan adalah sepakbola di dalam lapangan dengan bola yang bundar, semua itu masih bisa terjadi. Yang jelas pemain harus bermain fokus dan kerjasama tim," jelas RD.

"Soal hasil itu urusan nanti, jadi lakukan saja apa yang terbaik dengan strategi baik, yang penting kerjasama tim," tambah pelatih Arema Indonesia ini.(Ian)

Ketika Suporter Indonesia 'Susun Strategi' di Menara Petronas

Suporter Timnas Indonesia

Kuala Lumpur - Ada sekelompok orang berkumpul di bawah Menara Petronas yang menjulang tinggi itu. Mereka merencanakan sesuatu: bagaimana cara mendukung tim nasional mereka keesokan harinya.

Malam sudah datang ketika mereka berkumpul. Hujan sempat mengguyur, namun sepertinya mereka cuek saja. Mereka adalah sekelompok suporter dari berbagai daerah di Indonesia. Ada Slemania, The Maczman, Kediristi, Milanisti, Big Reds, Viking, para suporter asal Riau, dan beberapa lainnya dari Pekanbaru.

Ketika para pemain tim nasional mereka mungkin sudah terlelap untuk mempersiapkan diri, orang-orang ini justru baru mulai bekerja. Apa yang akan mereka lakukan keesokan harinya memang berbeda, para pemain akan berlaga di atas lapangan, sementara orang-orang ini akan berusaha sebisa mungkin memberi semangat dari tribun. Dua hal, satu tujuan, semuanya bersinergi.

Jumlah mereka memang tidak banyak. Hanya puluhan. Tapi, apa yang mereka rencanakan malam itu diharapkan menghasilkan sesuatu yang besar dan luar biasa. Mereka tidak ingin setengah-setengah mendukung tim nasional mereka. Kawan-kawan suporter ini merencanakan semuanya dengan matang, mulai dari gerakan koreografi hingga nyanyian-nyanyian yang akan didengungkan.

Satu per satu ide mulai didengungkan. Ada yang mengusulkan bagaimana sebaiknya membalas chant dari lawan, ada pula yang mengusulkan bagaimana menggerakkan kertas-kertas merah dan putih supaya terlihat rapi.

"Kalau mereka meledek, kita balas saja dengan tepukan tangan," kata salah seorang kawan suporter memberi ide.

Beradu ledekan sesungguhnya memang hal yang lumrah dalam dunia sepakbola. Tapi, ledekan selalu dibalas dengan ledekan, bukan bentrok fisik. Dan inilah yang coba diperlihatkan oleh mereka: mendukung tim nasional dengan cara yang cerdas.

Malam kian larut dan beberapa keputusan pun dihasilkan. Mereka berencana untuk berkumpul pada pukul 5.00 sore, sekitar tiga setengah jam sebelum pertandingan Indonesia vs Malaysia dimulai. Mereka yang tempat menginapnya berdekatan berencana untuk berangkat bersama-sama. Rata-rata akan menggunakan kereta sebagai transportasinya. 


 "Kalau di tengah jalan lihat suporter Indonesia lainnya, ajak saja," ceplos seorang suporter lainnya.

Mereka hanyalah sebagian dari suporter tandang yang menyisihkan dana dan waktu, jauh dari rumah, untuk memberikan dukungan. Ada harapan-harapan, tentu saja.

"Harapan buat timnas adalah para pemain dapat bermain dengan hati sehingga dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk Indonesia, bermain nothing to lose," ucap Akbar, salah seorang suporter dari Kediri.

"Asalkan besok Indonesia menang lawan malaysia pasti away days saya akan sangat sempurna!"

Jersey Baru Timnas Indonesia Bergaya Retro

Setidaknya, dibutuhkan 13 botol air mineral untuk membuat kostum itu.




Arena Persita News ( Timnas ) - Apparel olahraga terkemuka dunia, Nike meluncurkan kostum baru tim nasional Indonesia. Jersey tersebut akan digunakan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan dalam perhelatan Piala AFF 2012.

Warna merah masih mendominasi kostum kandang Tim Merah Putih. Tidak seperti pendahulunya, kostum tersebut bermotif garis-garis dengan lambang Garuda di dada kiri. Nike juga memberi aksen warna hijau di lengan baju. Nike mengedepankan motivasi dan inspirasi dalam merancang kostum tersebut.

Marketing Manager Nike Indonesia, Nino Priambodo berharap, kostum ini bisa memberikan semangat saat Timnas bertanding. "Semoga kostum baru ini membuat performa pemain bisa lebih baik di Piala AFF," ujar Nino dalam jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin 12 November 2012.

Kostum tersebut terbuat dari bahan polyster daur ulang. Setidaknya, dibutuhkan 13 botol plastik air mineral untuk membuat sepasang seragam. "Jadi, kostum ini juga lebih ramah lingkungan," Nino melanjutkan.

Terkait aksen warna hijau di lengan dan ujung bawah kostum, Nino mengungkapkan pemilihan kelir tersebut diilhami dari kostum Timnas di era 1950an. "Warna ini sekaligus estetika desain," kata Nino. Tidak lupa, Nike juga mencantumkan motto Bhineka Tunggal Ika pada bagian belakang kostum sebagai ciri khas Indonesia.
"Semoga dengan adanya garis-garis di tengah kostum ini membuat penampilan Timnas semakin garang," kata Bambang Pamungkas yang turut menjadi model kostum baru ini.

Peluncuruan kostum baru Timnas dikemas beberapa hiburan. Puncaknya, saat seluruh pemain Timnas tampil dari balik panggung mengenakan kostum tersebut.
"Jersey ini mewakili semangat para pemain untuk tampil maksimal di Piala AFF," tutur Bambang. "Kami tak bisa menjanjikan juara, tapi hanya tampil terbaik." (one)

Timnas U-18 Habisi Pakistan 25-0


Arena Persita news ( Timnas Indonesia U-18 ), KOMPAS.com - Tim nasional Indonesia U-18 memetik kemenangan 25-0 atas Pakistan dalam lanjutan babak kualifikasi grup B Piala Pelajar Asia U-18 di Teheran, Iran, Sabtu (20/10/2012). ini adalah kemenangan perdana skuad "Garuda Muda" setelah sebelumnya dikalahkan tuan rumah Iran 0-4.

Dalam pertandingan itu, Sabeq Fahmi mencetak 12 gol, Djali Hj. Ibrahim, Muchlis Hadi Ning Saifulloh, Zulfikar Lubis, Mariando, Daolo, masing-masing mencetak dua gol dan sisanya ditorehkan Hagi, Eriyanto, dan Samsul Pelu.

"Alhamdulillah, pemain mampu mencetak 25 gol ke gawang Pakistan," ujar pelatih timnas U-18, Indra Sjafri, dalam akun Twitter miliknya usai pertandingan.

Kemenangan ini membangkitkan peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal turnamen Piala Pelajar Asia U-18. Di dua laga terakhir Grup B, Sabeq dan kawan-kawan akan menghadapi Korea Selatan dan Srilangka.

Timnas Indonesia U-23 Gagal Melaju Ke Final Batik Cup


Arena Persita News ( Timnas Indonesia ) - Harapan tim nasional Indonesia U-23 untuk berlaga di laga final Batik Cup akhirnya pupus, setelah skuat asuhan Aji Santoso tersebut gagal melewati hadangan Persis Solo.

Tim kesayangan Pasoepati tersebut berhasil mengalahkan timnas U-23 melalui drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-4, setelah di waktu normal keduanya bermain imbang 2-2.

Timnas U-23 sebenarnya memiliki peluang besar untuk lolos ke final, setelah mereka sempat unggul dua gol terlebih dahulu berkat gol Abdul Rahman memanfaatkan umpan Fandi Eko Utomo dan gol kedua dari Fandi menjelang babak pertama berakhir.

Namun, di babak kedua, Persis mampu bangkit dan menyamakan kedudukan. Gol pertama Persis tercipta sepuluh menit menjelang babak kedua usai melalui sontekan Yusuf memanfaatkan umpan dari Roby Fajar. Gol penyama kedudukan akhirnya tercipta setelah tandukan Agus Jeno tidak mampu diantisipasi kiper timnas U-23.

Pada drama adu penalti, kedua tim tampak sempurna dalam mengeksekusi penalti. Empat pemain timnas U-23 berhasil menjebol gawang I Komang Putra, begitu juga dengan pemain Persis. Namun, Andik Vermansyah yang menjadi algojo kelima gagal menjalankan tugasnya, tendangannya membentur tiang gawang.

Sementara penendang kelima Persis lagi-lagi sukses menaklukkan kiper timnas U-23, sehingga Persis berhak berlaga di final Batik Cup menghadapi Persiba Bantul.

Indonesia di Grup Neraka

Kualifikasi Piala Asia ( Australia )


Arena Persita News ( Timnas ) - Langkah timnas Indonesia untuk berlaga dalam ajang Piala Asia 2015 mendatang bakal tidak ringan. Ini setelah hasil drawing kualifikasi kejuaraan yang digelar di Australia tersebut tidak menguntungkan bagi Indonesia. Timnas Merah Putih tergabung dalam grup berat.

Dalam drawing yang digelar di Melbourne, Selasa (9/10), Indonesia berada dalam grup C. Peluang Indonesia minimal meraih tempat di posisi runner-up grup cukup sulit. Sebab, di grup tersebut Indonesia mesti bersaing dengan tiga negara kekuatan besar sepakbola Asia, di antaranya Iraq, Arab Saudi, dan Tiongkok. (Selengkapnya lihat grafis)
 
Apalagi, dalam kualifikasi yang baru dimulai Februari 2013 mendatang, hanya negara di posisi dua besar di tiap gruplah yang bakal melaju mulus ke babak utama Piala Asia. Minimal, timnas harus bisa mengejar status sebagai peringkat ketiga terbaik dari lima grup.

Pelatih timnas Nil Maizar secara terbuka mengakui bahwa kualitas calon lawannya di atas kertas jauh dari tim asuhannya. Namun, pelatih yang pernah mengarsiteki Semen Padang tersebut tidak mau menyerah sebelum bertanding. Dia menganggap masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk lolos dari babak kualifikasi.

Entah itu mengejar posisi satu dan dua, atau hanya posisi ketiga terbaik. "Yang jelas bagaimana semua pihak bersama-sama untuk menyiapkan tim ini dengan semaksimal mungkin. Baik dari sisi teknis, ataupun manajemennya," ucap Nil kepada Jawa Pos tadi malam.

Pun demikian dengan ketua umum PSSI Djohar Arifin Husin. Dihubungi terpisah, Djohar menyatakan bahwa tidak ada yang mustahil bagi timnas Indonesia. Masih ada waktu yang cukup panjang bagi timnas untuk mengejar satu tiket berlaga di Piala Asia nanti.

"Sebab, waktu penyelenggaraan kualifikasi ini kan masih cukup lama, yakni sampai tahun 2014. Jadi masih banyak kesempatan bagi tim pelatih untuk membentuk tim ini menjadi yang terbaik," klaim Djohar.

Lebih lanjut, Djohar menyebut bahwa komposisi tim terbaiknya nanti bukan hanya diisi pemain lokal saja. PSSI bakal mencari amunisi dari pemain-pemain keturunan Indonesia yang saat ini berlaga di klub-klub luar negeri. "Baik itu pemain yang sudah dinaturalisasi atau pemain yang belum dinaturalisasi," jelas Djohar. (ren/aam)

Peringkat FIFA: Posisi Indonesia Kembali Turun

Posisi Indonesia di ranking FIFA masih belum mengalami perubahan positif. Sebaliknya, setelah bulan lalu menempati peringkat 168 kini Indonesia harus rela melorot dua peringkat ke posisi 170.

Dalam rilis ranking FIFA per 03 Oktober 2012, Indonesia mengoleksi poin yang sama seperti bulan lalu, yakni 111 poin. Posisi ini semakin mencerminkan kondisi sepakbola Indonesia yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.

Melorotnya peringkat Indonesia ini sebenarnya sudah dapat diprediksi. Kekalahan dari Korea Utara dan hanya mampu bermain imbang lawan Vietnam di Surabaya membuat peluang Indonesia untuk memperbaiki posisi harus pupus.

Sementara itu, kemenangan telak lima gol tanpa balas atas Brunei Darussalam tak diakui oleh FIFA karena tak semua ofisial pertandingan saat itu bersertifikat FIFA.

Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia harus rela berada di bawah Malaysia dan Singapura yang sama-sama memiliki 126 poin. Sementara sebagai yang terbaik di Asia Tenggara, Thailand masih menunjukkan dominasinya dengan raihan 208 poin.

Dan berikut daftar peringkat FIFA untuk kawasan Asia Tenggara per tanggal 03 September 2012:
  1. Thailand (208 poin)
  2. Vietnam (203 poin)
  3. Filipina (178 poin)
  4. Malaysia (126 poin)
  5. Singapura (126 poin)
  6. Indonesia (111 poin)
  7. Myanmar (60 poin)
  8. Kamboja (42 poin)
  9. Laos (38 poin)
  10. Brunei Darussalam (5 poin)
  11. Timor Leste (2 poin)

Timnas KPSI tantang Timnas PSSI


Arena Persita News ( Timnas Indonesia ) - Upaya ekstrem  sebenarnya bisa dihindari jika kubu Djohar Arifin Husin sudi menaati jalur penggabungan sesuai hasil dari rapat kedua Joint Committee PSSI di Malaysia 20 September lalu.
Di hadapan tim Task Force AFC, kedua pihak bersepakat bersatu dalam kerangka satu Timnas Indonesia. Guna meredam atau mengurangi benturan, maka mekanisme harmonisasi lewat JC PSSI diputuskan sebagai sarana cukup ideal bagi semua pihak.
Tapi seperti biasa, tidak butuh waktu lama, kubu Djohar memilih keluar dari jalur aman. Jangankan melewati mekanisme harmonisasi, JC PSSI juga mereka abaikan dengan merilis daftar pemanggilan 31 pemain untuk bergabung di Timnas mereka.
Buntut dari ketidakbecusan kepungurusan Djohar  mengelola Timnas, dengan hanya membanggakan pemain dari Indonesia Premier League (IPL), beberapa kali justru membuat nama Indonesia dipermalukan di beberapa event dan pertandingan internasional.
Bagian dari keinginan menjaga harga diri dan harkat martabat bangsa, sejak 6 September lalu, kepengurusan La Nyalla Mattalitti, Ketum PSSI hasil KLB 2012, membentuk Timnas dengan bermaterikan pemain Indonesia Super League.
Timnas Djohar dilatih Nil Maizar, sementara Timnas Nyalla dilatih Alfred Riedl. Kondisi pihak La Nyalla melakukan terobosan mengejutkan dengan mengagendakan pertarungan antara Timnas Djohar dan Timnas Nyalla.
“Suratnya akan kami layangkan hari Kamis (4/10), ini demi mencari pemain-pemain Tanah Air yang memang layak mewakili Indonesia di ajang piala AFF. Tentu kami juga tidak mau Indonesia menjadi tim pesakitan atau tim yang selalu kalah saat Piala AFF nanti,” ujar Tigor Shalomboboy Acting Sekjen PSSI La Nyalla.
Saat ini, peringkat Indonesia di FIFA sedang berada di titik terendah yakni peringkat 170. Dengan segala permasalahan dualisme asosiasi dan kompetisi di Tanah Air, ada keinginan besar dari pihak La Nyalla untuk tetap menyelamatkan nama Indonesia di mata dunia internasional.
“Di tengah kondisi saat ini, tentu kami ingin Timnas tidak berdampak negatif dengan mengirimkan pemain-pemain yang bukan terbaik. Dengan ajang uji coba dengan Timnas Djohar, tentu masyarakat bisa menilai mana tim yang layak menjadi wakil untuk menjaga harga diri dan gengsi bangsa ini,” katanya.
Sekadar informasi, saat ini 8 pemain ISL dipanggil oleh Timnas Djohar. Namun parahnya, pemanggilan pemain-pemain ISL itu tidak melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh AFC dalam poin pertemuan di Malaysia, beberapa waktu lalu.
Dalam poin keputusan itu, PSSI memang memiliki wewenang untuk pemanggilan, namun pemanggilan itu harusnya melalui harmonisasi JC sesuai yang diinstruksikan AFC.
Namun kenyataannya, PSSI asyik saja memanggil pemain tanpa berkordinasi dengan KPSI, PSSI La Nyalla dan JC dari kubu KPSI. Sontak saja, hal ini berdampak kepada keputusan klub-klub dan beberapa pemain yang menolak selama mekanisme harmonisasi tidak dilakukan via JC PSSI.
“Maka dari itu, kondisi yang dibuat oleh PSSI dengan tidak mengindahkan semua instruksi AFC ini jangan sampai mengganggu Timnas. Dengan cara melakukan uji coba dan mencari siapa tim terbaik yang layak mewakili Indonesia di piala AFF, bisa menjadi sebuah solusi. Masyarakat juga bisa menilai langsung siapa sebenarnya tim terbaik yang layak,” tandas Tigor. Duel tersebut rencananya akan digelar 10 Oktober mendatang di Jakarta. wisnu wibowo

Dinanti 15 tim raksasa dunia


Arena Persita News ( Timnas Indonesia ) - Memastikan keterlibatan di MIC Cup 2013 di Costa Brava, Spanyol yang digulirkan 26-31 Maret 2013, skuad Imran Soccer Academy (ISA) U14 bersiap menghadapi tim tangguh dunia dan klub elite Benua Biru Eropa.
Seperti disampaikan Zuchli Imran Putra, manajer ISA, di Jakarta, Rabu (26/9), hingga kini selain ISA, tercatat sudah terdaftar di MIC Cup 2013 adalah Tim nasional junior Brasil, Mexico, Mesir, Cina dan Catalunya. Selain melibatkan Timnas, ajang ini juga diikuti klub elite Eropa.
“Ada beberapa tim dari akademi klub elite seperti, FC Barcelona (Spanyol), RCD Espanyol, FC Porto, Real Madrid FC, Atletico de Madrid, C AT Madrid, Bayer Munich, Atletic Bilbao, Inter Milan (Italia), Ajax  Amsterdam (Belanda), dan  Manchester United (Inggris). Ini klub yang sudah mendaftar hingga sekarang,” jelas Imran.
Satu yang pasti, sebelum bersua tim-tim raksasa di atas, pasukan ISA akan tampil terlebih dahulu di Singa Cup 2012 bulan depan. Selain ISA, sangat sedikit akademi di Tanah Air yang konsen memberi pengalaman jam terbang talenta muda lewat event-event kelas dunia.
Bukan sekadar menjadi penggembira, beberapa gelar sempat dirasakan ISA di beberapa event internasional. Salah satunya adalah gelar juara untuk U12 dan runner up untuk U14 di Kanga Cup 2012 Australia. Terakhir adalah menjadi tim semifinalis di kejuaraan dunia MBC Busan 2012 Karea Selatan, dengan membawa trofi tim fair play. wis

PSSI Hukum Pemain yang 3 Kali Tolak Timnas Indonesia


PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin kembali menegaskan akan memberi hukuman kepada para pemain, baik dari Indonesia Super League (ISL) maupun Indonesia Premier League (IPL), yang menolak dipanggil ke Timnas Indonesia asuhan Nil Maizar. Sanksi tersebut dijatuhkan apabila ada pemain yang membangkang panggilan PSSI ke timnas sebanyak tiga kali.
Sekretaris Jenderal PSSI, Halim Mahfudz, menyatakan bahwa pengelolaan Timnas Indonesia tetap berada di bawah kendali PSSI, bukan dikelola Joint Committee (JC) seperti yang diinginkan KPSI dan klub-klub ISL.
Oleh karena itu, Halim Mahfudz menghimbau agar semua pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia memenuhi panggilan PSSI. Jika menolak pada pemanggilan pertama dan kedua, PSSI masih hanya memberi peringatan. Namun, jika masih membangkang juga untuk ketigakalinya, maka PSSI tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi.
Selain itu, hukuman yang bakal dijatuhkan PSSI pun tidak hanya berlaku bagi pemain yang bersangkutan, melainkan juga akan diterapkan kepada klub-klub yang tidak mengizinkan pemainnya bergabung dengan Timnas Indonesia/
“Timnas tetap di bawah naungan PSSI, bukan Joint Committee. Jadi, para pemain harusnya mau main di timnas,” tandas Halim Mahfudz di Jakarta, Senin (1/10/2012).
”Jika pada pemanggilan pertama dan kedua ada pemain yang menolak, akan diberi peringatan. Tiga kali menolak, pemain akan kami beri sanksi. Hal itu juga berlaku untuk klub yang menghalangi pemain untuk ke timnas,” imbuhnya.
Untuk menghindari salah pengertian mengenai penjatuhan sanksi bagi para pemain dan klub yang menolak menuruti keinginan PSSI terkait pemanggilan ke Timnas Indonesia, Halim Mahfudz mengaku akan berkoordinasi dengan FIFA dan AFC.
“Ya, kami juga mengirim surat pemanggilan pemain ke FIFA dan AFC. Kami ingin, FIFA dan AFC mengetahui hal ini sejak awal. Jadi, tak ada kesalahpahaman nantinya jika ada proses pemberian sanksi kepada pemain yang menolak panggilan timnas,” ujar Halim Mahfudz.
Mengenai pelatih, hingga saat ini PSSI memang belum menggelar rapat untuk menentukan siapa yang bakal menukangi Timnas Indonesia yang akan diterjunkan ke AFF Cup 2012. Kemungkinan besar, Nil Maizar masih akan memimpin skuat Merah-Putih.

Tanpa JC, pemain pilih cuek


Arena Persita News ( Gosport ) - Masuk dalam daftar panggil skuad Tim nasional kepengurusan Djohar Arifin Husin, tidak membuat Firman Utina pusing. Sudah beberapa hari bersama skuad Merah Putih besutan Alfred Reidl di Batu, kapten tim Garuda di Piala AFF 2010 ini memilih menunggu putusan final Joint Committee PSSI.
Kendati rilis 31 pemain sudah berani dikeluarkan pihak Djohar Arifin Husin, tapi hingga, Senin (1/10), Firman Utina mengaku belum mendapat pemanggilan resmi. Meski begitu, dia tetap akan memilih mencoba menghargai poin putusan rapat kedua JC PSSI di Malaysia (20/9).
"Saat ini, fokus aku hanya bersama Timnas di Batu, Malang, sambil menunggu perkembangan terbaru dari JC. Jika JC turun tangan melakukan harmonisasi, kami akan mempertimbangkan untuk bela Timnas,” ujar Firman Utina dari Malang, Senin (1/10).
Skuad besutan pelatih Alfred Riedl diagendakan uji coba dengan tim gabungan Arema Indonesia dan Pelita Jaya di Malang pada 5 Oktober mendatang.
Harmonisasi bukan sekadar kata, tapi solusi wajar di tengah perbedaan-perbedaan sikap buntut dari masalah dualisme asosiasi dan kompetisi di Tanah Air. Dualisme muncul setelah Djohar Arifin Husin menjalankan roda organisasi PSSI dengan hanya menggunakan kacamata kepentingan pihaknya saja.
Salah satu yang paling keji adalah upaya mereka mematikan Indonesia Super League (ISL) yang sudah hampir lima tahun mendampingi sepakbola Indonesia dalam membangun industri sepakbola. Berstatus sebagai pengurus baru, dengan beraninya mereka meluncurkan kompetisi bertitel Indonesia Premier League (IPL).
Kompetisi merupakan kawah candradimuka penting bagi lahirnya pemain berkualiatas untuk Timnas Indonesia. Tapi sayang, kenyataan ini tidak dipahami kepengurusan Djohar Arifin Husin. Hasilnya, setelah ‘membunuh’ pemain ISL tidak boleh memperkuat Timnas, satu per satu kekalahan ditorehkan skuad Garuda di berbagai ajang internasional.
Kendati pelarangan untuk pemain ISL sudah terbantahkan, karena tidak pernah ada alasan jelas, kini mereka juga tetap mendorong produk IPL sebagai kerangka utama pemain Timnas. Bukan hanya cara yang tidak elegan, pemanggilan yang terakhir dilakukan pada beberapa hari lalu, juga sulit dipastikan bahwa itu daftar terbaik di Tanah Air.
Untuk jumlah kontestan lebih banyak yakni 18 dibandingkan IPL yang hanya 12 klub, dengan tensi dan animo lebih tinggi, Djohar hanya berani berbasa-basi dengan hanya memanggil delapan pemain dari klub ISL, dari total 31 pemain coba mereka kumpulkan pada 4 Oktober mendatang.
Delapan Pemain ISL di daftar panggil 31 pemain Timnas versi Djohar Arifin adalah: I Made Wirawan (Persiba Balikpapan), Hamka Hamzah (Mitra Kukar), Victor Igbonefo (Pelita Jaya), Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Firman Utina (Sriwijaya FC), Bambang Pamungkas (Persija), Greg Nwokolo (Pelita Jaya), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro). wis

Timnas Indonesia KPSI Tak Terpengaruh Situasi PSSI



Timnas Indonesia bentukan KPSI tetap serius menjalani pemusatan latihan di Batu, Malang, Jawa Timur. Meskipun PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin telah menerima surat dari AFC mengenai pemberian wewenang mengelola timnas, namun anak-anak asuhan Alfred Riedl tampaknya tidak terpengaruh dengan situasi yang berkembang saat ini.
Skuat The Real Garuda lebih berkonsentrasi latihan ketimbang memperdulikan kasak-kusuk yang terjadi di Jakarta. Di bawah bimbingan Alfred Riedl yang didampingi oleh Wolfgang Pikal dan Robby Darwis sebagai asisten pelatih, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan tetap serius menjalani latihan.
Tak sekadar latihan semata, tim pelatih juga melakukan proses seleksi dalam kesempatan kali ini. Beberapa pemain yang dinilai belum mampu bersaing terpaksa dipulangkan alias dicoret dari pemusatan latihan.
“Ada dua pemain yang dicoret, dia adalah Choirul Huda dan Saddam Husain. Keduanya kalah bersaing dengan pemain lain,” terang asisten pelatih Wolfgang Pikal usai mendampingi anak-anak asuhnya latihan.
Choirul Huda adalah satu dari empat kiper yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia KPSI. Namun, penjaga gawang yang musim lalu memperkuat Persela Lamongan itu terpaksa dicoret karena kalah bersaing dengan Kurnia Meiga, I Made Wirawan, dan Ferry Rotinsulu.
Demikian pula dengan penyerang muda berbakat Saddam Husein. Striker belia milik tim peserta Divisi Utama PT Liga Indonesia, PS Sumbawa Barat, yang ditemukan langsung oleh Alfred Riedl ini terpaksa dipulangkan karena di skuat Timnas Indonesia KPSI telah bercokol para penyerang top seperti Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Patrich Wanggai, hingga Ferdinand Sinaga.
Atas pencoretan Choirul Huda dan Saddam Husein itu, Wolfgang Pikal berharap kedua pemain ini tidak lantas putus asa. Peluang untuk kembali masuk ke jajaran skuat timnas masih terbuka untuk mereka di kesempatan selanjutnya.
“Saya mengharapkan keduanya bisa berbesar hati menerima keputusan ini, mereka tidak jelek, tetapi ada pemain lain yang kebetulan saja lebih mampu tampil baik,” ujar Wolfgang Pikal.

Timnas Indonesia Tampil Beringas, Nil Maizar: Jangan Cepat Puas!

Timnas Indonesia bentukan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tampil beringas pada laga ujicoba melawan tuan rumah Brunei Darussalam pada Rabu (26/9/2012). Alhasil, pasukan Garuda pun mampu menggasak Brunei dengan gelontoran 5 gol tanpa balas. Atas kemenangan besar ini, pelatih Nil Maizar berharap agar semua pihak jangan cepat puas.
Nil Maizar bersyukur karena timnya berhasil mengalahkan tuan rumah dengan skor telak. Kendati hanya berlabel laga ujicoba dan melawan tim yang secara peringkat FIFA jauh di bawah Indonesia, namun kemenangan atas Brunei seolah-olah telah mengangkat beban yang selama ini menghantui Nil Maizar. Pasalnya, inilah kemenangan pertama Timnas Indonesia di laga resmi sepanjang tahun 2012.
Meskipun demikian, Nil Maizar meminta agar para pemainnya tidak terlena dengan kemenangan atas Brunei kemarin. Menurut mantan pelatih Semen Padang ini, masih panjang jalan yang harus ditempuh Timnas Indonesia, terutama dalam hal prestasi.
“Kami memang harus dan wajib mensukuri apa yang bisa kami capai sekarang. Akan tetapi, sebaiknya hanya sebatas itu saja, karena kami tidak boleh cepat puas begitu saja. Perjuangan masih panjang dan sekarang kami belum menghasilkan apa-apa,” ujar Nil Maizar.



Irfan Bachdim menjadi pemain yang paling disorot dalam laga melawan Brunei kemarin. Striker kelahiran Belanda yang kini bermain untuk Persema Malang ini tampil trengginas dan mampu mencetak hattrick yang menegaskan dominasi Indonesia dalam laga tersebut. Dua gol tim Merah-Putih lainnya dipersembahkan oleh Vendry Mofu dan Hendra Bayauw.
Namun, Nil Maizar tak ingin hanya menunjuk satu atau dua orang saja. Pelatih berusia 42 tahun ini menilai semua pemainnya tampil bagus. Kemenangan Timnas Indonesia adalah kemenangan bersama.
“Untuk memperoleh suatu hasil yang bagus itu sangat dibutuhkan perjuangan dan kerja keras yang maksimal. Hal itu sudah dilakukan para pemain mulai dari pelatihan nasional tahap pertama. Jika saat bertemu dengan Brunei kami bisa bermain bagus, ini adalah buah kerjasama tim,” tandas Nil Maizar.
“Saya sangat bersukur penyelesaian akhir para pemain pada pertandingan kontra Brunei sangat bagus. Semoga hasil ini bisa mengangkat moral tim agar bisa lebih baik lagi pada persiapan yang semakin mepet ini,” pungkasnya.

Timnas Indonesia-KLB Semakin Mantapkan Diri

Latihan timnas Indonesia-KLB tetap berjalan dengan sangat serius. Tim yang rencananya dipersiapkan untuk ajang Piala AFF itu melakukan latihan pemantapan teknik permainan di lapangan Kusuma Agrowisata, Batu, Jumat (29/9).

Meski sempat ada fakta hasil rapat JC di Kuala Lumpur perihal timnas ini tidak mewakil Indonesia menyusul ditunjuknya PSSI sebagai operator, namun nampaknya tidak mempengaruhi semangat pemain dalam berlatih. 


Bahkan dikabarkan, Minggu (30/9), La Nyalla Matalitti dan Joko Driyono dikabarkan bakal ke Batu untuk memberikan penjelasan dan meyakinkan pemain. Pendek kata, konsentrasi pemain tinggal berlatih.

Sementara itu, asisten pelatih skuat Indonesia-KLB Wolfgang Pikal memberikan penjelasan secara rinci tentang perkembangan timnas yang seluruh pemainnya diambil dari Indonesia Super League itu. Dalam keterangannya, ada dua pemain yang dicoret dengan berbagai alasan.

"Ada dua pemain yang dicoret, dia adalah Choirul Huda dan Saddam Husain. Keduanya kalah bersaing dengan pemain lain," kata Pikal usai latihan kepada media di Batu.

Choirul Huda kiper yang musim lalu membela Persela dinilai kalah bersaing dengan tiga kiper, yaitu Kurnia Mega, Ferry Rotinsulu, dan I Made Wirawan. Sedangkan Saddam Husain selain karena mengalami masalah di pangkal pahanya. Dia juga kalah bersaing dengan empat striker berpengalaman seperti Cristian Gonzales, Ferdinand Sinaga, Greg Nwokolo, dan Patrich Wanggai.

"Saya mengharapkan keduanya bisa berbesar hati menerima keputusan ini, dia tidak jelek, tetapi ada pemain lain yang kebetulan saja lebih mampu tampil baik" lanjut Pikal.

Latihan di Batu sendiri saat ini masih diikuti 22 pemain. Tiga pemain masih absen dengan alasan yang berbeda, mereka adalah Firman Utina, Fery Pahabol serta Greg Nwokolo. Namun, Pikal memberikan kepastian ketiganya bakal ikut latihan, paling telat, Minggu (30/9).

Untuk uji coba, dalam waktu dekat ini Pikal bakal melawan tim kuat di Malang. Saat ini tim yang mempersiapkan diri adalah Arema-Pelita yang aktif latihan di Kanjuruhan.

"Pelatih kepala menginginkan lawan tim kuat. Namun jika sulit didapat karena saya tahu mereka sedang persiapan. Maka, tim lokal pun tidak apa-apa karena di Malang banyak sekali tim amatir," tutupnya. (gk-48)
 

Penyelesaian Akhir Buruk, Indonesia Diimbangi Vietnam

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim nasional Indonesia dipaksa bermain imbang 0-0 dengan Vietnam dalam pertandingan persahabatan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (15/9/2012). Skuad "Garuda" sebetulnya lebih menguasai pertandingan, tapi sejumlah peluang gagal dimanfaatkan karena penyelesaian akhir yang kurang sempurna.

Pada menit-menit awal pertandingan, Indonesia mencoba menekan lebih dulu. Pada menit ke-12, Irfan Bachdim mendapat kesempatan. Namun, usahanya masih belum membuahkan hasil karena bola masih jauh melayang di atas mistar gawang vietnam.

Sepanjang pertengahan babak pertama, Indonesia terlihat lebih menguasai jalannya pertandingan. Namun, skuad asuhan Nil Maizar itu, terlihat terburu-buru dalam penyelesaian akhir, sehingga sejumlah peluang terbuang sia-sia.

Vietnam juga demikian. Serangan yang dibangun Viet Thang dan kawan-kawan juga masih sulit menembus barisan pertahanan Indonesia yang tampil cukup rapi dengan konsentrasi tinggi.

Pada menit ke-31, Indonesia kembali mendapat peluang emas melalui Vendri Mofu. Namun, lagi-lagi, kesempatan itu sia-sia, karena penyelesaian pemain Semen Padang itu kurang sempurna.

Menjelang akhir babak pertama, permainan kedua tim cenderung menurun. Namun, Indonesia masih bisa menciptakan satu peluang emas melalui Samsul Arif. Namun, sundulannya menerima umpan silang Ellie Aiboy masih melayang tipis di atas mistar gawang Vietnam.

Selepas turun minum, Indonesia masih menguasai jalannya pertandingan. Pada menit ke-52, Samsul kembali menciptakan peluang emas. Tapi, lagi-lagi ia terlalu terburu-buru, sehingga bola tendangannya melenceng jauh di atas mistar gawang.

Pada menit ke-61, giliran Vietnam yang mendapat peluang emas. Sayang, meski sudah tinggal berhadapan dengan kiper Endra Prasetyo, bola tendangan penyerang Pham Thanh Luong, masih menyamping tipis ke kanan gawang Indonesia.

Indonesia segera bangkit dan beberapa kali menekan pertahanan Vietnam. Pelatih NIl Maizar pun kemudian memasukan Titus Bonai dan Hendra Adi Bayauw untuk menambah daya dobrak serangan pasukan "Merah Putih".
Indonesia mencoba terus untuk mencetak gol. Pada sepuluh menit terakhir, serangan dari kombinasi Tibo, Bayauw, dan Bachdim dilakukan cukup bagus, tapi lagi-lagi belum bisa diselesaikan dengan sempurna. Skor imbang tanpa gol pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Susunan Pemain:

Indonesia: 22-Endra Prasetyo, 13-Wahyu Wijiastanto, 2-Hamdi Ramdhan, 26-Vendry Mofu (16-Fachrudin 66), 28-Oktovianus Maniani, 11-Hengky Ardilles, 4-Novan Setya Sasongko, 9-Samsul Arif (Titus Bonai 66), 10-Irfan Bachdim, 7-Taufik, 8-Elie Aiboy (15-Hendra Adi Bayauw 57).
Pelatih: Nil Maizar.

Vietnam: 1-Thanh Binh, 20-Cao Sy Cuong, 17-Nguyen Vu Phong, 6-Truong Dinh Luat, 3-Minh Duc, 5-Nguyen Van Bien (6-Tran Dinh Dong 63), 14-Le Tan Tai, 27-Dao Van Phong, 8-Viet Thang, 19-Pham Thanh Luong (11-Nguyen Trong Hoàng), 28-Pham Nguyen Sa.
Pelatih: Phan Thanh Hung.

Persita Berharap Pemainnya Masuk Timnas


Arena Persita News - Rencana PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti membentuk timnas menjadi asa tersendiri buat klub yang berkompetisi di bawah naungan PT Liga Indonesia (LI). Salah satunya, Persita Tangerang. Tim berjuluk Pendekar Cisadane itu berharap ada penggawanya ikut dipanggil memperkuat timnas. Kubu Persita bukan bermaksud latah.

Namun, skill dan kualitas beberapa pemain muda membuat manajemen Persita sangat berharap PSSI versi KLB Ancol memanggil para penggawanya. “Sebuah kebanggaan bagi kami kalau ada pemain yang dipanggil ke timnas,” tandas Manajer Ahmed Zulfikar Iskandar. Selain kebanggaan, kata Zulfikar Iskandar, pemain yang dipanggil ke timnas, kemampuannya akan berkembang secara signifikan.

Pengalaman itu dialami striker Persita Rishadi Fauzi ketika dipanggil ke timnas U-23 di bawah asuhan Rahmad Darmawan pada 2011 lalu. Kemampuan Rishadi dalam mengolah si kulit bundar makin mantap.
Bomber Persita itu makin produktif dalam mencetak gol buat tim Ungu di ajang Divisi Utama musim lalu. “Karena itu, kami berharap ada pemain Persita yang dipanggil ke timnas lagi,” ujar pria yang akrab disapa Rully itu. Selain Rishadi, kata Rully, tim kebanggaan Benteng Laskar Viola ini masih mempunyai stok pemain muda yang bertalenta.

Misalnya, Ade Jantra (winger), Rizki Rizal Rispora (wing bek), dan Hendra Bastian (gelandang). “Ya, kami berharap tiga pemain ini diberi kesempatan ke timnas. Usia mereka masih muda dan rata-rata di bawah 22 tahun,” tutur Rully yang juga Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Tangerang itu.

Sebagai catatan, lanjut Rully, Ade Jantra dan Rizki Rispora merupakan penyumbang assist terbanyak dari gol Persita selama di ajang kompetisi Divisi Utama musim lalu. Lebih lanjut Rully mengatakan, pihaknya juga akan menyiapkan rekaman video pertandingan Persita terutama aksi heroik tiga pemain tersebut. “Video itu biar jadi referensi tim pelatih timnas nanti,” pungkasnya.(Fajar)

Dari pada Bicara Konflik PSSI, Lebih Baik Tingkatkan Prestasi


Arena Persita News ( Timnas ) - Konflik sepakbola Indonesia masih terus berlanjut. Berawal dari dualisme kompetisi, kemudian berlanjut dengan dualisme pengurus PSSI. Meski AFC dan FIFA telah membentuk joint committee, untuk menyelesaikan konflik tersebut, nyatanya konflik itu hingga kini belum berakhir.

Visitors

Match

Next Match
☻Minggu 31 Maret 2013
♦ 15:30 Wib - Live Antv
DATA PERTANDINGAN
◘Std Mashud - Kuningan◘

*~*

Hasill

Rabu 13 Maret 2013 15:30 WIB
2-0
Detail Pertandingan  
Stadion Jakabaring - Palembang
Arena Persita Official | ISL 2013
Sabtu 9 Maret 2013 15:30 WIB
0-1
Detail Pertandingan  
Stadion Si Jalak Harupat - Bandung
Arena Persita Official | ISL 2013
Sabtu 2 Maret 2013 15:30 WIB
0-0
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud - Kuningan
Arena Persita Official | ISL 2013
Selasa 26 Februari 2013 15:30 WIB
0-1
Detail Pertandingan  
Stadion Segiri - Samarinda
Arena Persita | ISL 2013
Rabu 20 Februari 2013 16:15 WIB
1-0
Detail Pertandingan 
  Stadion Segiri - Samarinda
Arena Persita | ISL 2013
Minggu 17 Februari 2013 20:00 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Aji Imbut - Tenggarong
Arena Persita | ISL 2012
Kamis 13 Februari 2013 15:30 WIB
3-1
Detail Pertandingan 
  Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 10 Februari 2013 15:30 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud - Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 4 Februari 2013 15:15 WIT
1-0
Detail Pertandingan  
Stadion Barnabas Youwe
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 31 Januari 2013 15:15 WIT
4-0
Detail Pertandingan  
Stadion Barnabas Youwe
Arena Persita | ISL 2013
Sabtu 19 Januari 2013 15:30 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Minggu 13 Januari 2013 15:00 WIB
2-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013

Kelasmen

Klasemen ISL 12/13

Facebook

 
Support : Facebook | Twitter | Google
Copyright © 2011. ARENA PERSITA - All Rights Reserved
Template Created by Fajar Putra Published by Arena Persita
Thanks For : Maskolis | Design By Arena Persita | Google | Blogger