Arena Persita news – Setelah menggelar dua kali laga uji coba di Stadion Mashud Wisnusaputra, Bupati H Aang Hamid Suganda merespons kehadiran Persita-Kuningan atau disingkat Persita-Ku.
Klub yang promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013 itu memang memilih stadion kebanggaan masyarakat Kota Kuda tersebut sebagai markasnya. Jika animo penonton bagus dan pertandingan berjalan lancar, manajemen Persita-Ku berniat menjadikan Mashud sebagai homebase untuk dua musim kompetisi
“Saya menyambut baik kehadiran Persita Tangerang yang kini bermarkas di Kuningan. Ini bisa memacu motivasi pemain lokal untuk bisa masuk skuad Persita. Selain itu, pertandingan sepakbola menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Kuningan. Jadi, saya mendukung dan memberikan semangat kepada manajemen Persita agar tampil di depan public Kuningan,” kata Aang yang pernah menjadi Manajer Persija Jakarta tersebut kepada Radar.
Menurut Aang, tampilnya Persita di ISL akan membawa dampak positif bagi Kuningan. Tim-tim besar Indonesia akan bisa disaksikan langsung oleh masyarakat. Seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persisam Samarinda, dan klub ISL lainnya. “Kedatangan tim-tim bagus yang berlaga di ISL dapat menjadi arena refreshing dan hiburan bagi masyarakat Kuningan,” ucap bupati gila bola tersebut.
Hadirnya Persita tentu akan berdampak terhadap pemain lokal. Apalagi aturan di PT LI, klub yang berlaga di ISL wajib memiliki tim U-21. “Nah tim U-21 ini bisa menjadi kawah candradimuka bagi pemain muda Pesik. Saya kira Persita juga tidak keberatan jika pemain lokal masuk dalam timnya. Malah yang saya dengar, ada dua pemain Pesik Senior yang akan direkrut Persita. Kalau tidak salah Yusuf Bachtiar dan Adam Nurcholis. Ini sangat bagus,” tambah Aang.
Pelatih Persita-Ku, Elly Idris belum puas dengan performa anak asuhnya meski mampu menuai kemenangan dari dua kali uji coba melawan Pesik. Para pemainnya belum bisa menjalin komunikasi di lapangan sehingga banyak peluang terbuang percuma. Dia yakin dalam waktu tersisa jelang kompetisi, anak asuhnya akan semakin padu di lapangan. Beberapa pertandingan uji coba sudah diagendakan manajemen sebelum tampil resmi di kompetisi.
“Pola permainan belum jalan, mungkin anak-anak belum menyatu di lapangan. Kelemahan ini akan terus kami perbaiki. Hanya saja ada sedikit keluhan dari para pemain karena kondisi lapangan ini agak bergelombang, sehingga membuat pemain kesulitan mengontrol bola. Bahkan sering tergelincir lantaran lapangnya cukup licin,” papar mantan pemain Timnas Indonesia tersebut.
Manajer Persita, Rully meyakinkan publik sepakbola Kuningan kalau Persita akan mengakomodir para pemain muda. Dia mempersilakan pemain bagus Pesik untuk bersaing di Persita. “Dari dua kali uji coba saya melihat ada dua pemain yang memiliki kemampuan bersaing di level ISL. Itu akan terus dipantau manajemen. Jika menunjukkan performa mengesankan, tak ada salahnya direkrut,” ujarnya.
Sebelumnya, La Viola -julukan Persita- mengajukan beberapa stadion alternatif untuk menggelar pertandingan kandang ke PT Liga Indonesia (PT LI) selama markas mereka, Stadion Benteng direnovasi. Manajemen Persita mengusulkan Stadion Krakatau Steel Cilegon, Banten, Stadion Siliwangi Bandung, dan Stadion Mashud Wisnusaputra. Tapi Persita akhirnya memilih Mashud dengan berbagai pertimbangan.