FATWA haram yang dikeluarkan MUI Kota Tangerang buat tawuran antar suporter di Tangerang ternyata cukup ampuh untuk menyadarkan organisasi suporter di Tangerang untuk berdamai. Rencananya Laskar Benteng Viola (LBV) alias Viola dan Benteng Mania Fans Club (BMFC) atau Betman menggelar pertemuan untuk mencegah aksi tawuran anggota dan simpatisan mereka.
Dikemukakan Anto Setyarosa, Ketua Harian Laskar Benteng Viola (LBV) sebenarnya mereka telah melakukan pertemuan dengan pihak Betman untuk mengatasi aksi keributan ini sebelum masalah ini mencuat. Dijajaran pengurus, lanjut Anto yang akrab disapa Sis ini, Viola sudah sepakat dengan pengurus Betman bahwa tawuran antar suporter harus diminimalisir.
"Kami sadar keributan oknum suporter dan simpatisan akan membawa dampak tidak baik buat perkembangan sepakbola di Tangerang. Sebenarnya sejak dua tahun ini kami telah berupaya untuk bisa melakukan pencegahan aksi tawuran, namun belakangan kericuhan marak lagi," tegas Sis.
Dikatakan Sis, pihak Viola dan Betman dalam waktu dekat ini merencanakan pertemuan untuk mengatasi permasalahan yang saat ini timbul. Kemarin (9/2) Viola telah menggelar rapat untuk menginventarisasi masalah dan meningkatkan antisipasi tindakan anarkis simpatisan Viola.
"Hasil rapat ini akan kami bawa pada pertemuan dengan Betman dan pihak kepolisian. Kami juga berencana menambah kiat-kiat penanggulangan keributan dengan pendekatan persuasif lewat korwil-korwil (kordinator wilayah, red), jelas Sis.
Soal agenda pertemuan dengan Viola diamini Sekretaris Umum BMFC, Evan Romano, yang menegaskan sebelum keluar pernyataan MUI Kota Tangerang mereka sebelumnya telah membahas perkembangan keributan yang terjadi. Selain berkoordinasi dan melakukan langkah antisipasi, dikatakan Evan pihaknya juga menggiatkan kembali kinerja pengurus Betman untuk mengatasi kisruh suporter.
"Yang jelas apa yang dikemukakan MUI sebelumnya menjadi bahan perhatian kami. Baik kami dan Viola sebenarnya sudah ingin segera membuat pertandingan sepakbola di Tangerang bisa disaksikan dengan nyaman dan aman tanpa tawuran, bukan seperti yang terjadi saat ini," ujar Evan.
Pernyataan MUI soal tawuran suporter dikatakan Evan adalah peringatan buat kedua kubu suporter untuk bisa segera mendewasakan anggota mereka. "Kami juga sudah lelah jika pertandingan selalu diwarnai keributan. Kami ingin sepakbola di Kota Tangerang menjadi industri dan itu butuh suporter yang dewasa dalam menyaksikan pertandingan," tandasnya. (FJR)
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !