KONI Usulkaan Persita - Persikota Di Lebur - ARENA PERSITA
Kabar Terkini :
Home » » KONI Usulkaan Persita - Persikota Di Lebur

KONI Usulkaan Persita - Persikota Di Lebur

TANGERANG--Menyusul maraknya tawuran antara suporter di Kota Tangerang, sejumlah kalangan mengusulkan peleburan Persita dan Persikota. Namun, usulan ini ditanggapi pesimis sejumlah tokoh persepakbolaan di Tangerang. Mereka beranggapan, peleburan bukan solusi tepat dan membutuhkan proses yang berbelit.

Usulan peleburan kedua kesebelasan ini dilontarkan Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang Dasep Sediana, kepada ARENA PERSITA, kemarin. Di mata Dasep, tawuran dua suporter ini akibat ego yang besar dari para suporter kedua kesebelasan ini. Kondisi ini diperparah saling klaim Stadion Benteng.
   

Suporter Persita mengklaim stadion yang terletak di Jalan TMP Taruna di Kota Tangerang ini sebagai milik mereka.  Sedangkan suporter Persikota menyatakan stadion yang dibangun tahun tahun 1985 sebagai milik mereka, karena lokasinya yang berada di wilayah Kota Tangerang. "Dengan peleburan kedua tim ini, maka akan menyatukan kedua pendukung yang selama ini saling membesarkan ego masing-masing," terangnya.
   
KONI sendiri, kata Dasep, akan mendorong peleburan kedua tim tersebut, jika pertemuan Benteng Mania dan Viola, serta pengurus persepakbolaan di Polres Metro Tangerang mendatang tidak ada tindaklanjut. "Kenapa harus dipertahankan, kalau bisa dilebur jadi satu. Dan tentunya akan semakin banyak pendukungnya," paparnya.
   
Dasep sendiri menyadari jika sepakbola adalah olahraga masyarakat yang banyak memiliki pendukung. Kendati begitu, katanya, demi rasa aman masyarakat Tangerang secara keseluruhan, harus dicari solusi agar masalah suporter ini tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.
   
Dasep sendiri mendukung pencabutan izin bertanding hingga ada jaminan keamanan dari kedua organisasi suporter. Ini karena masyarakat sudah merasa terganggu dengan ulah anarkis para fans tersebut. "Ini demi memberikan rasa aman bagi warga Kota Tangerang dan sekitarnya," katanya lagi.
   
Menanggapi usulan peleburan, Dewan Pembina Persikota dan Persita H Yitno meyakini, peleburan kedua kesebalasan di Tangerang menjadi satu klub, bukan jalan keluar untuk mengatasi tawuran. Karena akar rumput suporter tak ingin klubnya bergabung.
   
"Jika terjadi penggabungan, sangat besar kemungkinan salah satu suporter akan bergabung dengan suporter yang dikenal sebagai afiliasi mereka. Misalnya, Viola bergabung dengan Viking (pendukung Persib Bandung, red) dan Betman gabung dengan Jakmania (pendukung Persija, red)," jelas Yitno.
   
Penggabungan sendiri diyakini Yitno akan meluluhkan nilai jual salah satu klub dan itu tak diinginkan oleh manajemen kedua klub. Dukungan suporter, diyakini manajemen kedua klub, menjadi nilai jual mereka untuk mengembangkan bisnis sepakbola. Sebenarnya ide-ide penggabungan atau merger dan fakta perdamaian antara kedua suporter sudah coba diterapkan oleh pemimpin kedua klub saat dipimpin H Wahidin Halim (Persikota) dan H Ismet Iskandar (Persita).
   
Tapi semua tak berlangsung lama. "Misalnya aksi damai sudah dilakukan dengan cara suporter menggunakan baju ungu dan kuning. Tapi, hanya bertahan dua tahun, setelah muncul generasi baru suporter, keributan muncul lagi," tandasnya.
   
Yang sangat diharapkan dirinya saat ini tawuran antar suporter bisa ditanggulangi dan dihentikan. Dan, sepakbola tetap bisa bergulir tanpa ada keributan antar suporter. Harapan ini dikemukakan Yitno, karena selama pertandingan berlangsung tidak pernah terjadi keributan antarsuporter.
   
Keributan terjadi jauh di luar Stadion Benteng baik sebelum pertandingan, saat pertandingan dan usai pertandingan. Itu, lanjut mantan Bupati Pandeglang ini, membuktikan, pertandingan sepakbola bukan penyebab keributan. Bentrok antarsuporter yang terjadi karena masalah lain di luar sepakbola. "Yang berkelahi di jalanan dan meresahkan warga niatnya bukan menonton sepakbola, tapi memang sudah niat berkelahi. Buktinya mereka hanya keliling di luar stadion," tegas Yitno.
   
Terkait pernyataan MUI, Yitno tak mau berkomentar banyak soal fatwa tersebut. Mantan ketua Pengda PSSI yang juga membidani lahirnya dua klub Tangerang tersebut menegaskan, pernyataan MUI Kota Tangerang soal fatwa haram tawuran antar suporter, memang sudah tugas dari organisasi ulama Indonesia itu.
   
"Karena yang paling tahu soal haram atau halal memang ulama (MUI, red). Demikian juga mengenai izin keamanan pertandingan sepakbola itu menjadi hak aparat kepolisian, soal dicabut atau tidak, itu domainnya polisi," terang Yitno yang juga mantan Walikota Administratif Tangerang, cikal bakal Kota Tangerang.

Fatwa Haram
Hari ini, MUI Kota Tangerang akan menyosialisasikan fatwa haram terhadap tawuran suporter.  Fatwa haram ini akan diberikan MUI kepada seluruh instansi. Selain itu, MUI juga mendesak seluruh unsur terkait dalam persepakbolaan untuk duduk bersama mencari solusi atas tawuran yang sering menimbulkan korban jiwa.
   
"Besok (hari ini-red) kami akan serahkan fatwa haram tawuran itu kepada pengelola Persita dan Persikota ke Polres dan ke pemerintah terkait. Baik di Kabupaten Tangerang maupun Kota Tangerang," ujar KH Baijuri Khotib, Ketua Fatwa MUI Kota Tangerang kepada wartawan koran ini, Kamis (9/2), di kantornya.
   
Menurutnya, MUI selaku lembaga pemberi fatwa, tentunya tidak bisa mengeksekusi langsung pelaku tawuran. Namun, pihaknya memberikan saran dan solusi pemecahan untuk meminimalisir terjadinya tawuran yang disebabkan akibat pertandingan sepak bola di Stadion Benteng tersebut.
   
"Kami akan mengajak beberapa pihak untuk duduk bareng mencari solusi yang terbaik ke depan. Fatwa ini merupakan fatwa sosial, sifatnya tidak mutlak. Artinya, haram ini karena situasional, jangan sampai para pendukung Persita dan Persikota terus saling bentrok, sehingga menimbulkan banyak kerugian," tegasnya.
   
Fatwa ini bukanlah fatwa baru, melainkan sudah pernah dibuat sebelumnya dan diberlakukan di Tangerang ini.  "Kami akan membagikan fatwa ini. Kami mendesak pihak terkait untuk menggelar diskusi bersama, penyelesaian masalah tawuran ini. Baik polres, manajemen Persita dan Persikota maupun Pemkot Tangerang dan Pemkab Tangerang," katanya. (Fjr/Dfa)
Share this article :

0 Komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Visitors

Match

Next Match
☻Minggu 31 Maret 2013
♦ 15:30 Wib - Live Antv
DATA PERTANDINGAN
◘Std Mashud - Kuningan◘

*~*

Hasill

Rabu 13 Maret 2013 15:30 WIB
2-0
Detail Pertandingan  
Stadion Jakabaring - Palembang
Arena Persita Official | ISL 2013
Sabtu 9 Maret 2013 15:30 WIB
0-1
Detail Pertandingan  
Stadion Si Jalak Harupat - Bandung
Arena Persita Official | ISL 2013
Sabtu 2 Maret 2013 15:30 WIB
0-0
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud - Kuningan
Arena Persita Official | ISL 2013
Selasa 26 Februari 2013 15:30 WIB
0-1
Detail Pertandingan  
Stadion Segiri - Samarinda
Arena Persita | ISL 2013
Rabu 20 Februari 2013 16:15 WIB
1-0
Detail Pertandingan 
  Stadion Segiri - Samarinda
Arena Persita | ISL 2013
Minggu 17 Februari 2013 20:00 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Aji Imbut - Tenggarong
Arena Persita | ISL 2012
Kamis 13 Februari 2013 15:30 WIB
3-1
Detail Pertandingan 
  Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 10 Februari 2013 15:30 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud - Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 4 Februari 2013 15:15 WIT
1-0
Detail Pertandingan  
Stadion Barnabas Youwe
Arena Persita | ISL 2013
Kamis 31 Januari 2013 15:15 WIT
4-0
Detail Pertandingan  
Stadion Barnabas Youwe
Arena Persita | ISL 2013
Sabtu 19 Januari 2013 15:30 WIB
1-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013
Minggu 13 Januari 2013 15:00 WIB
2-1
Detail Pertandingan  
Stadion Mashud Kuningan
Arena Persita | ISL 2013

Kelasmen

Klasemen ISL 12/13

Facebook

 
Support : Facebook | Twitter | Google
Copyright © 2011. ARENA PERSITA - All Rights Reserved
Template Created by Fajar Putra Published by Arena Persita
Thanks For : Maskolis | Design By Arena Persita | Google | Blogger