Final Memanaskan , Persita vs Ps Barito

Arena Persita News - Pertemuan keempat semifinalis kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2012 menarik untuk disimak walau mereka sudah pernah ketemu di babak reguler. PS Barito Putera dengan Madura United, sudah saling mengalahkan.  Persita Tangerang dengan PSIM Yogyakarta juga sudah saling jajal.

Jika melihat performa keempat tim sebelumnya, PSIM Yogyakarta pantas dikedepankan. Pasalnya, pasukan Hanafing ini tidak pernah menderita kekalahan di putaran pertama. Walau, tidak bisa menjaga konsistensi akibat faktor nonteknis, yakni finansial. Meski demikian, mereka tampil luar biasa di babak delapan besar dengan meraih nilai sempurna, 9.

Materi pemain ‘Laskar Mataram’ juga tergolong bagus, terutama trio pemain asing asa Belanda, yakni Emile Linkers, Lorenzo Limkus, dan Kristian Adelmund. Ketiganya mampu menjaga kesimbangan tim. Adelmund cukup kuat sebagai gelandang jangkar. Postur tubuhnya yang jangkung serta olahbolanya yang bagus mampu mengisi seluruh sisi lapangan. Adelmund mampu menjaga keseimbangan tim dalam bertahan maupun bertahan.

Lalu, Rimkus begitu pintar dalam membagi bola. Tekniknya yang sangat menonjol mampu memanjakan striker Emile Linkers hingga mampu mengemas 10 gol. Demikian halnya dengan Linkers, dengan usianya yang masih muda (22), pemain dengan kaki kidal ini sangat liar, bandel, kuat bola-bola atas maupun bawah. Dia juga seorang eksekutor yang bagus.

Namun, kabar teranyar menyebutkan hanya Rimkus yang bisa merumput. Kondisi pemain bernomor punggung 35 ini pun tak fit 100 persen. Linkers mengalami cedera engkel sedangkan Adelmund dibekap cedera otot yang membutuhkan cedera panjang. Kekuatan PSIM ada ketiga ekspatriat tersebut. Jadi, jika dua dari orang tidak bisa tampil, maka otomatis kekuatan PSIM akan pincang.

Materi pemain Persita cukup merata di semua lini. Bermain dengan tiga bek tengah menjadikan Persita jadi tim paling sedikit kemasukan. Tema Mursadat, Luis Edmundo, Manan, Lenardo Veron dan Christian Carrasco merupakan pemain paling menonjol di skuad ‘Pendekar Cisadane’. Tema punya jam terbang dan kualitas bagus di bawah mistar. Luis, kuat dan pintar mengordinir sektor pertahanan. Kemudian, Maman sangat kuat dan cepat di sektor tengah. Tak heran jika Maman absen, ada celah di sektor tengah Persita.

Jadi, meskipun kondisi Maman tidak fit, ia akan tetap dipaksakan tampil. Peran Veron dan Carrasco juga sangat sentral sebagai tukang gedir. Meski kecepatan keduanya tak menonjol, tapi mereka finishing-nya belum bisa tertandingi pemain lainnya. Jika Carrasco absen, Persita masih punya Agus Salim dan Srivi Arvani.

Kemudian, laga Madura United dengan Barito Putra juga menarik untuk dibedah. Barito punya Sackie Teah Dou, yang selalu jadi momok bagi lawan. Pemain asal Liberia tersebut punya skill ball yang jempollan, punya visi sepakbola modern, dan haus gol. Itu terlihat dalam daftar top skorer. Kelebihan Barito lainnya, tim besutan Salahudin ini lebih komplit dibandingkan Madura. Artinya, materi pemainnya lebih merata dan lebih bertenaga dibandingkan tim asuhan Winedi Purwito.

 Betul, Madura ditopang pemain-pemain bergalaman seperti Tassiou Bako, Rudy Hermawan, Indriyanto Nugroho. Namun, tenaga mereka tidak memungkinan bermain konsisten selama 90 menit. Kelemahan itulah, kelak yang akan dimamfaatkan Barito. Anak-anak Barito akan mengajak Madura bermain cepat.