Now Or Never

ARENA PERSITA - Prestasi terbaik Persita di era kompetisi profesional dicapai pada musim kompetisi 2002, ketika tampil sebagai runner-up. Kala itu, skuad tim yang dibesut Benny Dolo, dikalahkan Petrokimia Gresik.

 Pasang surut prestasi pun dialami tim ‘Plat Merah’ ini selama tampil di Liga Indonesia yang digulirkan sejak musim kompetisi 1994/1995. Di mana Persita pernah turun ke divisi satu pada musim 1998/1999. Namun, hanya semusim di kasta kedua kompetisi sepakbola nasional, Persita kembali promosi ke divisi utama dengan status juara divisi satu.

Kini, peluang ‘Pendekar Cisadane’ untuk kembali berpirah di kompetisi level satu terbuka lebar. Dengan status juara Grup I, Tema Mursadat dkk punya kapasitas meraih satu tiket promosi ke Indonesia Super League.

Kedigdayaan Persita telah mereka buktikan selama putaran pertama dan kedua, yakni dengan hanya menderita kekalahan sebanyak dua kali, lima kali seri dan 13 kali mencatat kemenangan. Pertahanan Persita juga paling kuat dari semua tim, yaitu dengan hanya kemasukan 13 gol dari 20 pertandingan.

Namun, Persita bukan tak punya kendala selama babak penyisihan. Adanya larangan bermain dari aparat keamanan dan MUI setempat, memaksa Persita tampil di Cilegon. Hal itulah yang juga harus diselesaikan pengurus agar kejadian serupa tidak terulang pada kompetisi mendatang.

Hal yang tidak kalah penting juga dilakukan adalah renovasi Stadion Benteng, Tangerang. Stadion berkapasitas 20 ribu penonton tersebut tak punya alat penerangan. Pengelolaan tim juga masih harus mendapat sentuhan yang lebih serius agar tidak bergantung pada pemerintah kabupaten Tangerang.

Namun, pelatih Persita Elly Idris mengakui tahun ini merupakan kesempatan emas untuk promosi setelah dua musim sebelumnya gagal lolos ke delapan besar.

“Tanpa meremehkan kemampuan tim lainnya, saya yakin Persita dapat tiket ke Indonesia Super League. Kami punya persyaratan untuk itu,” ujar Elly. daniel siahaan - muhamad fajar

PERSITA & DATA
Nama lengkap : Persatuan Sepak Bola Indonesia Tangerang
Julukan:        ‘Pendekar Cisadane’ atau ‘Laskar Viola’
Didirikan:      1953
Stadion :       Stadion Benteng (Kapasitas: 20.000)
Ketua Umum:          H. Ismet Iskandar
Manajer tim: Rully Iskandar
Asisten: Constantinus
Pelatih : Elly Idris
Asisten: Giman Nurjaman, Mika Swasoika, Muchtar
PERSITA & Prestasi
Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
1995/1996: Babak 12 Besar
1996/1997: Peringkat ke-5 Wilayah Barat
1997/1998: Kompetisi dihentikan
1998/1999: Degradasi ke Divisi I
2000: Juara Divisi I  (Promosi ke Divisi Utama)
2001: Babak Delapan Besar
2002: Runner-up
2003: Peringkat ke-3
2004: Peringkat ke-8
2005: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
2006: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
2007: Peringkat ke-9 (Lolos ke Superliga)
2008/2009: Urutan ke 17 (degradasi ke divisi utama)
2009/2010: Peringkat 5
2010/2011: Peringkat 5
2011/2012: Juara grup I Divisi Utama

SKUAD PERSITA TANGERANG
KIPER:  Mukti Ali Raja, Tema Mursadat, M. Irfan
BELAKANG: Luis Edmundo (captain), Ferdiansyah, Junaidi, Ade Jantra Lukmana, Rohmat, Rio Ramandika, Rama Pratama, Dominggus Fakdewer,  Hera Pratama Cakti
TENGAH: Muhamad Ommar Anwar, Ady Wiguna, Hendra Bastian, Rizky Rizal Ripora, Andy Kurniawan, Toharudin,  Leonardo Veron, Lingga Ashadi
DEPAN: Sirvi Arfani, Rishadi Fauzi, Egi Herman, Agus Salim, Christian Carrasco