Polres Metro Tangerang Bekukan Izin Pertandingan
TANGERANG-Laga kandang Persita dan Persikota di Stadion Benteng, Kota Tangerang dipastikan berakhir untuk sementara waktu. Kepastian ini didapat setelah Kapolres Metro Tangerang Kombes Wahyu Widada, mengeluarkan keputusan menghentikan seluruh pertandingan sepakbola di Stadion Benteng, Kota Tangerang.
Kapolres menyatakan, pihaknya tidak akan mengeluarkan izin pertandingan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan ini dikeluarkan seiring surat rekomendasi MUI Kota Tangerang yang mengharamkan perkelahian antar suporter dan meminta izin pertandingan di Stadion Benteng dicabut.
Selain rekomendasi MUI, aksi tawuran antar suporter Persita dan Persikota yakni Laskar Benteng Viola alias Viola (Persita) dengan Benteng Mania Fans Club alias Betman (Persikota) dinilai sudah tidak dapat dikendalikan oleh kedua koordinator suporter.
"Pertandingan untuk sementara dihentikan. Karena aksi tawuran yang dilakukan suporter Persikota dan Persita makin tidak dapat dikendalikan. Aksi tawuran makin marak dan sulit dihentikan. Kepolisian tidak akan mengeluarkan izin pertandingan untuk pertandingan kandang keduanya," tegas Wahyu Widada kepada wartawan, Kamis (16/2) sore usai pertemuan dengan pihak Persita dan Persikota serta elemen masyarakat di Markas Polres Metro Tangerang.
Selain masalah tawuran antar suporter, fasilitas Stadion Benteng yang mengalami beberapa kerusakan akibat ulah suporter juga menjadi alasan Polres Metro Tangerang membekukan izin pertandingan Persita dan Persikota.
Kondisi Stadion Benteng yang mengalami kerusakan seperti tembok pembatas tribun timur yang sebagian rubuh dan pintu masuk yang rusak akibat dijebol suporter dianggap, keamanan penonton di Stadion Benteng tak terjamin. Kondisi stadion yang sudah tua termakan usia, dikhawatirkan bakal mengakibatkan jatuh korban. "Ini jadi pertimbangan kami. Kami juga minta agar stadion ini segera diperbaiki, terserah itu Pemkot Tangerang ataupun Pemkab Tangerang yang akan memperbaikinya," imbuhnya.
Sementara kubu Persita seperti dikemukakan Sekretaris Klub Persita Ali Subhan Waisulkarni menyatakan masih akan melakukan rapat koordinasi dengan pengurus dan manajemen Persita. Namun, pada dasarnya pihak Persita menerima keputusan ini, karena polisi adalah pihak yang paling berwenang soal perizinan.
"Kami akan rapatkan dulu baru akan mengambil keputusan terkait keputusan ini, termasuk antisipasi buat pertandingan kandang Persita. Hanya saja kami berharap seperti dikemukakan Pak Kapolres, izin pertandingan ini dicabut hanya untuk sementara waktu, bukan selamanya," jelas Ali Subhan.
Harapan senada juga dikemukakan Ketua Umum Persikota Hendra Suhada yang mengharapkan pencabutan izin ini tak diberlakukan dalam kurun waktu yang lama. Karena menurut Hendra, sepakbola adalah olahraga paling digemari masyarakat Tangerang yang haus akan hiburan. Apalagi ia melihat salah satu alasan pencabutan izin bukan saja soal tawuran tapi kondisi Stadion Benteng yang sudah tua dan rawan menimbulkan bahaya buat penonton. "Kami berharap ada perbaikan di Stadion Benteng sehingga ke depan izin dari Polres Metro Tangerang bisa kembali dikeluarkan," ungkapnya.
0 Komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !