Belum Tentukan Kandang

TANGERANG-Pembekuan izin pertandingan Persita dan Persikota oleh Polres Metro Tangerang membuat kedua kesebelasan Tangerang ini sibuk mencari kandang baru. Sayangnya sejauh ini kedua kubu belum mendapat kandang baru pengganti Stadion Benteng.
   
Sejauh ini kedua tim yang bermarkas di Stadion Benteng tersebut masih melakukan koordinasi dengan induk pelaksana kompetisi. Persikota tengah berkoordinasi dengan PSSI melalui PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pelaksana pertandingan.
   
Demikian juga kubu Persita yang melakukan koordinasi dengan PT Liga Indonesia (LI) selaku operator kompetisi Divisi Utama versi PT LI. Dikemukakan Hendra Suhada, Ketua Umum Persikota sejauh ini pihaknya masih belum menentukan akan pindah laga kandang ke wilayah mana. Meski sejauh ini ada dua alternatif pilihan stadion yang akan digunakan yakni Lebak Bulus, Jakarta dan Krakatau Steel, Cilegon.
   
"Kami masih akan minta saran dan masukan dari PSSI dampak dari pembekuan izin ini. Ini penting mengingat alternatif stadion yang kami pilih juga menimbulkan kerawanan buat pendukung kami," terang Hendra. Dijabarkan Hendra, jika laga di lakukan Stadion Lebak Bulus atau stadion lain di Jakarta belum ada jaminan pendukung tim Kuning Biru bisa aman untuk menyaksikan pertandingan.
   
Jika laga di lakukan di Stadion Lebak Bulus, Hendra khawatir pendukung mereka dihadang saat akan berangkat ke Jakarta. "Apalagi kalau kita main di Cilegon (Stadion Krakatau Steel, red), karena suporter kami melewati daerah yang merupakan basis pendukung Persita," ungkapnya.
   
Untuk itulah lanjut pria yang juga mantan Wakil Ketua Umum KONI Banten ini pihak Persikota akan berkoordinasi lebih dulu dengan pihak PSSI. Selain itu Hendra berharap ada pembicaraan lanjutan dengan pihak Polres Metro Tangerang terkait pembekuan izin pertandingan di Stadion Benteng.
   
"Karena yang kami ketahui salah satu alasan polres adalah soal kondisi stadion yang tak aman dan kondusif buat pertandingan. Tribun VIP yang sudah bocor dan karatan tiang peyangganya serta tembok tribun timur yang roboh separuh, diharapkan polres ada perbaikan," terang Hendra. Kondisi ini menyulitkan pengamanan suporter di Stadion Benteng oleh polisi. Lanjut Hendra, kondisi ini harus menjadi perhatian tidak saja polres tapi juga Pemerintah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
   
"Kalau penanganan masalah suporter hanya polisi tanpa peran serta pemkot dan pemkab ini sulit dan akan merugikan perkembangan sepakbola," tandasnya. Sementara hal serupa juga dialami oleh Persita. Dikemukakan Ali Subhan Waisulkarni, Sekretaris Klub Persita, pihaknya belum menentukan stadion pengganti Stadion Benteng. Sejauh ini ada tiga stadion yang sedang disurvei untuk menjadi kandang tim Ungu.
   
Pertama adalah Stadion Singaperbangsa (Karawang), kandang klub  Pelita Jaya, kedua Stadion Si Jalak Harupat (Soreang) kandang Persib dan Persikab Bandung. Dan terakhir adalah Stadion Krakatau Steel kandang PS Krakatau Steel.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak Polres Metro Tangerang menyangkut surat keputusan pembekuan izin pertandingan Persita. Surat ini penting buat menjadi dasar ke mana Persita akan pindah kandang dan dasar buat LI (PT Liga Indonesia, red) buat menyusun ulang tempat pertandingan," tegas Ali. Koordinasi dengan pihak polres juga dikatakan Ali sebagai keinginan Persita mengetahui saran dan solusi selanjutnya dari pembekuan izin ini.